Pendaftar Sekolah Kedinasan Meningkat dari Tahun Lalu

Pendaftar Sekolah Kedinasan Meningkat dari Tahun Lalu
Sekolah kedinasan. Foto: Ist

Sekolah kedinasan lain yang cukup banyak diminati adalah Politeknik Statistika STIS milik Badan Pusat Statistik dengan jumlah 17.886 pelamar.

Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) juga diminati para lulusan SMA dengan jumlah 7.804 pelamar.

Padahal sekolah yang dikelola oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika itu hanya membuka 250 kursi.

Kemudian Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun, sebanyak 4.339 pelamar yang merebutkan 96 formasi. Disusul Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) milik Badan Intelijen Negara (BIN) yang mendapat jumlah pelamar sebanyak 2.438.

Sementara itu, sekolah kedinasan yang tidak terlalu banyak pelamar adalah Politeknik Pelayaran Surabaya yang hanya membuka 192 formasi.
Tahun ini jumlah pelamar di sekolah itu sebanyak 899 orang. Sedangkan di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan yang hanya membuka 24 formasi mendapat jumlah pelamar sebanyak 1.110 orang.

Peningkatan jumlah pelamar tahun ini juga dikarenakan Kementerian Perhubungan membuka formasi untuk 11 sekolah kedinasan miliknya.
Sementara tahun 2017 kemarin, Kemenhub hanya membuka formasi untuk STTD Bekasi.

Para pelamar sekolah kedinasan harus mengikuti sejumlah tahapan tes. Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB No. 22/2018, tes itu adalah seleksi administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan seleksi lanjutan.

Dalam tahap SKD, soal terdiri dari Test Intelijensi Umum (TIU), Test Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Test Karaktersitik Pribadi (TKP). Seleksi lanjutan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing instansi.

Naiknya minat generasi milenium masuk sekolah kedinasan karena tingkat kepercayaan publik yang juga meningkat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News