Pendaftaran CPNS 2018, Persaingan Diprediksi Super Ketat

jpnn.com, JAKARTA - Jadwal pendaftaran CPNS 2018 dan formasinya hingga saat ini belum juga diumumkan. Badan Kepegawaian Negara (BKN) memperkirakan jumlah pendaftar bisa tembus 10 juta orang.
Sebagaimana diketahui tahun lalu pemerintah juga membuka pendaftaran CPNS baru. Hingga penutupan, jumlah pelamar mencapai 2,4 juta orang. Perinciannya 1,1 juta lebih pelamar gelombang pertama dan 1,29 jutaan melamar lowongan di gelombang kedua.
Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan menyebutkan potensi pelamar CPNS tahun ini lebih banyak. Prakiraan BKN sekitar delapan sampai sepuluh juta pelamar. Dari manakah perkiraan angka tersebut?
"Kira-kira satu formasi diperebutkan 40 pelamar. Menurut Menteri PAN-RB, perkiraan formasinya 200 ribu sampai 250 ribu," kata Ridwan, Selasa (12/6).
BACA JUGA: Pendaftaran CPNS 2018 Juni, Penetapan Formasi Akhir Mei
Jadi jika ditotal potensi pelamar CPNS tahun ini bisa sampai 10 juta orang. Untuk Ridwan mengatakan BKN harus menyiapkan infrastruktur pendaftaran online untuk antisipasi membludaknya pelamar CPNS tahun ini.
Diantaranya ada meningkatkan kapasitas website pendaftaran CPNS online yakni https://sscn.bkn.go.id. Sehingga ketika diakses oleh seluruh calon pelamar CPNS baru, tidak mengalami hambatan seperti server down atau sejenisnya. Upgrade infrastruktur lainnya adalah ketersediaan komputer untuk seleksi kompetensi dasar (SKD). (wan)
BKN memperkirakan jumlah pelamar pada pendaftaran CPNS 2018 diprediksi akan tembus hingga 10 juta orang.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Lantik 3.344 PPPK & 352 CPNS, Rudy Susmanto Pengin ASN Jadi Agen Perubahan
- Kepala BKN Desak Instansi Percepat Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024, Ingat Deadline
- Pesan Maesyal Rasyid ke 1.694 ASN CPNS & PPPK yang Baru Dilantik: Jaga Ucapan dan Perilaku
- 1.230 CPNS & PPPK Bakal Dilantik Langsung oleh Gubernur Muhidin
- 5 Berita Terpopuler: SPMT PPPK 2024 Lebih Cepat dari CPNS, tetapi Belum Ada Kabar Lanjutan, Dirjen Nunuk Angkat Bicara
- CPNS dan PPPK Jangan Merasa Aman Jadi ASN, Kepala BKN Beri Warning