Pendangdut Jatim Protes SBY

Soal Pelarangan Dangdut saat Kampanye

Pendangdut Jatim Protes SBY
Pendangdut Jatim Protes SBY
SURABAYA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melarang musik dangdut dalam kampanye pemilu menuai protes dari berbagai pihak. Kali ini giliran Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) Jatim yang memprotes pernyataan tersebut dan meminta SBY meralatnya.

"Kami sangat menyesalkan pernyataan itu," kata Ketua PAMMI Jatim Puri Rahayu saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos kemarin (17/1). Sebagai akademikus, cendekiawan, negawaran, dan politikus, seharusnya SBY tidak menyampaikan pendapat yang kontroversial itu.

Puri mengatakan, pernyataan itu sangat diskriminatif terhadap aliran musik dangdut. Tentu, para seniman dan pencinta musik dangdut ikut tersakiti atas perkataan itu. Lebih bijaksana jika saat menyampaikan kuliah umum pada acara KNPI itu, SBY tidak menyebut salah satu jenis musik.

Kalau seperti ini, seolah-olah musik dangdut menjadi biang kerusuhan dan tawuran saat kampanye. Padahal, kata Puri, faktanya tidak begitu. Menurut dia, kerusuhan dan tawuran terjadi bukan karena musik dangdut, tapi penonton yang tidak bisa menjaga emosi.

SURABAYA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melarang musik dangdut dalam kampanye pemilu menuai protes dari berbagai pihak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News