Pendangdut Jatim Protes SBY
Soal Pelarangan Dangdut saat Kampanye
Jumat, 18 Januari 2013 – 05:18 WIB

Pendangdut Jatim Protes SBY
SURABAYA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melarang musik dangdut dalam kampanye pemilu menuai protes dari berbagai pihak. Kali ini giliran Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) Jatim yang memprotes pernyataan tersebut dan meminta SBY meralatnya. Kalau seperti ini, seolah-olah musik dangdut menjadi biang kerusuhan dan tawuran saat kampanye. Padahal, kata Puri, faktanya tidak begitu. Menurut dia, kerusuhan dan tawuran terjadi bukan karena musik dangdut, tapi penonton yang tidak bisa menjaga emosi.
"Kami sangat menyesalkan pernyataan itu," kata Ketua PAMMI Jatim Puri Rahayu saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos kemarin (17/1). Sebagai akademikus, cendekiawan, negawaran, dan politikus, seharusnya SBY tidak menyampaikan pendapat yang kontroversial itu.
Baca Juga:
Puri mengatakan, pernyataan itu sangat diskriminatif terhadap aliran musik dangdut. Tentu, para seniman dan pencinta musik dangdut ikut tersakiti atas perkataan itu. Lebih bijaksana jika saat menyampaikan kuliah umum pada acara KNPI itu, SBY tidak menyebut salah satu jenis musik.
Baca Juga:
SURABAYA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melarang musik dangdut dalam kampanye pemilu menuai protes dari berbagai pihak.
BERITA TERKAIT
- Wagub Jabar Kecewa Bupati Indramayu Lucky Hakim Tak Taat Aturan
- Bupati Indramayu ke Jepang Tanpa Izin, Ketua Komisi II Ingatkan soal UU
- Rahmat Saleh Dorong KPU Jamin Pilkada Puncak Jaya tak Lagi Membawa Maut
- Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir Sampaikan Usulan Guna Mitigasi Kebijakan Tarif Resiprokal AS
- Soal Kebijakan Tarif Trump, Prabowo dan Pemimpin ASEAN Atur Strategi
- Peluang Pertemuan Mega-Prabowo Masih 50:50, Ray Rangkuti Singgung Hasrat Puan dan Dasco