Pendapat Mahyudin Soal Densus 88 Bawa Senjata Masuk Kampus
jpnn.com, BONTANG - Aksi Detasemen Khusus 88 Antiteror yang menangkap eks mahasiswa Universitas Riau (Unri), Pekanbaru di lingkungan kampus mendapat sorotan.
Pasalnya, petugas menenteng senjata masuk kampus untuk menangkap pelaku terduga teroris mirip ketika orde baru.
Menyikapi aksi tersebut, Wakil Ketua MPR Mahyudin enggan menyalahkan sikap densus. Pasalnya, apa yang dilakukan itu, kata dia, sudah menjadi tugasnya.
“Itukan sudah situasional, jadi tak perlu reaktif dengan yang seperti itu,” kata dia di Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (6/6).
Mahyudin juga yakin pihak densus telah memiliki data-data dini yang cukup atas siapa saja yang terlibat.
"Kalau untuk pengawasan para mahasiswanya serahkan saja kepihak universitas,” tambah dia.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengakui bahwa mahasiswa sangat rentan atas pengaruh-pengaruh radikal karena sifatnya bersemangat dan reaktif sehingga kadang tidak berpikir panjang.
"Ini bahaya apalagi kalau diselundupkan melalui agama," katanya.
Aksi Detasemen Khusus 88 Antiteror yang menangkap eks mahasiswa Universitas Riau (Unri), Pekanbaru di lingkungan kampus mendapat sorotan.
- 3 Teroris yang Ditangkap di Jateng Merupakan Jaringan Anshor Daulah
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Densus 88 Tangkap Residivis Teroris di Karawang, Kepala BNPT Bilang Begini
- Ikadin Berharap Polri Menindak Oknum Polisi yang Menguntit Jampidsus
- Anggota Densus 88 Diduga Intai Jampidsus, Senator Filep Ungkap 4 Upaya Penguatan Lembaga Penegak Hukum