Pendapat WNI di Australia dan Selandia Baru Mengenai Debat Capres
Seharusnya dijelaskan strategi konkrit untuk menjamin peningkatan lapangan kerja yang bagus bagi penyandang disabilitas misalnya sektor publik atau swasta diwajibkan tidak hanya memberi peluang kerja tapi juga penyediaan akses dan akomodasi yang baik yang diperlukan di tempat kerja sesuai kebutuhan penyandang disabilitas yang sangat heterogen.
Poin dari wapres paslon 1 juga penting terkait perlunya mengubah mindset masyarakat namun sayang langkah konkrit untuk perubahan mindset itu tidak jelas.
Intinya respon kedua Paslon sangat normatif.
Iwan Awaluddin Yusuf, Mahasiswa PhD dan dosen Komunikasi Universitas Islam Indonesia yang sedang menjalani studi di Monash University.
Photo: Iwan Awaluddin Yusuf mahasiswa PhD Monash University (Istimewa)
Dari debat perdana Capres Cawapres 2019 semalam yang saya tonton melalui streaming menurut saya, kedua kandidat belum banyak menampilkan adu gagasan dan program sesuai tema yang ditekankan KPU.
Sepertinya pemilih akan tetap meneguhkan pada pilihan awalnya masing-masing, tidak terpengaruh hasil debat.
Penilaian dan diskusi masyarakat dari debat semalam sayangnya lebih banyak terfokus pada soal elementer seperti keterampilan berbicara di depan umum, kesalahan verbal nonverbal kedua paslon selama debat, bukan mengkritisi substansi materi dan program yang disampaikan.
Terlepas dari itu, saya menganggap tetap perlu dan menantikan sesi debat berikutnya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata