Pendapatan Lulusan Sekolah Kejuruan Tidak Kalah Tinggi dari Lulusan Sarjana di Australia

Pekerjaan demi pekerjaan ia jalani hingga suatu hari diusulkan untuk membuka usaha sendiri di bidang pertukangan oleh pelanggan yang merasa puas.
"Di bulan Februari 2019 ini usaha saya mulai ramai dan dikenal orang."
Meski pendapatan tidak tetap, Gede mengatakan bisnis tersebut selalu menutupi biaya makan dirinya, istri dan anak.
"Kalau berbisnis penghasilan seperti angin, kadang banyak, kadang tidak," kata laki-laki yang mengambil kursus perkapalan di Bali tahun 2006 itu.
"Kadang satu minggu tidak ada kerjaan, tapi sekali orang memanggil mungkin pendapatan satu hari bisa mencukupi kebutuhan 2-3 bulan."
Dari pengalamannya, Gede mengatakan bahwa jumlah pendapatan setara dengan seberapa besar usaha yang dilakukan seseorang.
"Masalah berapa pendapatan, itu sebenarnya tergantung orang saja. Kalau mau kerja keras, walau gaji sedikit pasti terkumpul banyak."
Lebih senang menjadi asisten guru saja
Berbeda dengan Gede, Yanti Lawson memiliki sertifikat kualifikasi setara dari Universitas Monash Melbourne untuk pendidikan S1 yang dijalaninya untuk jurusan bahasa Indonesia.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia