Pendapatan Negara Meleset, Hanya Rp 1.551,8 Triliun
Realisasi pendapatan tersebut berasal dari pendapatan dalam negeri, yakni 1.546 triliun atau 86,6 persen dari target (Rp 1.784,2 triliun).
Sementara itu, penerimaan hibah mencapai Rp 5,8 triliun atau 295,2 persen dari target (Rp 2 triliun).
Realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.283,6 triliun atau hanya 83,4 persen dari target (Rp 1.539,2 triliun).
Perinciannya, penerimaan pajak sebesar 81,5 persen atau Rp 1.104,9 triliun dari target (Rp 1.355,2 triliun), dan bea cukai sebesar Rp 178,7 triliun atau 97,2 persen dari target (Rp 184 triliun).
Meski lagi-lagi meleset dari target, menurut Sri, ada pertumbuhan penerimaan pajak jika dibandingkan dengan tahun lalu.
”Penerimaan pajak secara umum mengalami pertumbuhan 4,2 persen. Tapi, memang kalau dilihat dari penerimaan yang tumbuh ini, lebih rendah Rp 33 triliun dari outlook yang telah saya sampaikan,” terangnya.
Terkait penerimaan bea cukai, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengakui adanya penurunan sebesar 0,5 persen.
Hal itu disebabkan adanya kenaikan cukai rokok dan penurunan produksi rokok. Sementara terkait penerimaan negara bukan pajak (PNBP), pencapaiannya lebih tinggi Rp 17 triliun dari yang diharapkan.
JPNN-com - Pemerintah tetap gagal mencapai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016.
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani
- Sikap Keuangan