Pendapatan PT Saraswanti Naik di Kala Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (Saraswanti) masih mampu bertahan di kala pandemi.
Hal ini terbukti dari meningkatnya pendapatan Saraswanti yang merupakan produsen pupuk NPK (nitrogen, phospat, dan kalium) untuk segmen nonsubsidi.
“Bahkan, kami tidak melakukan pemutusan hubungan kerja,” ujar Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk Yahya Taufik, dalam siaran pers, Senin (10/5).
Sepanjang Januari-Maret 2021, emiten berkode saham SAMF itu mengantongi pendapatan mencapai Rp296,72 miliar atau tumbuh 14,03% dibandingkan periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp260,22 miliar.
“Perseroan optimistis pendapatan akan meningkat pada semester kedua tahun ini,” tutur Yahya.
Optimisme itu, seiring dengan membaiknya permintaan terhadap hasil perkebunan sawit.
Serta membaiknya harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) praktis meningkatkan aktifitas di perkebunan sawit.
“Peningkatan harga CPO dan meningkatnya aktifitas perkebunan sawit mendorong permintaan pupuk NPK juga meningkat. Ujungnya, penjualan pupuk kami pun ikut terdongkrak,” terangnya.
Pada 2020, Saraswanti membagikan dividen tahun buku 2019 sebesar Rp52,78 miliar, di mana pada 2019 laba bersih Saraswanti tercatat sebesar Rp86,83 miliar.
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi kepada Petani
- CREW Beras
- Penyaluran Pupuk Subsidi Dipercepat
- Yayasan GSN dan PT Atthaya Teken MoU soal Bantuan Pupuk untuk Petani Miskin