Pendekatan Agama Dibutuhkan Tangani KDRT di Australia
Ia mengatakan, tanpa itu, para pemimpin komunitas tidak akan menerima pelatihan yang memadai untuk mendukung korban.
Dr Ibrahim mengatakan bahwa penelitiannya tentang KDRT telah menemukan bahwa keterlibatan polisi, terutama di kalangan masyarakat Muslim, tak selalu menghasilkan solusi terbaik.
"Sebagai petugas di garis depan, jika mereka tak menyadari kebutuhan religius atau budaya dari masyarakat, itu tidak akan berhasil," sebutnya.
"Dari dua hari pelatihan yang mungkin mereka lakukan dalam bidang KDRT, bahkan hanya ada sedikit waktu yang didedikasikan untuk masalah budaya dan keyakinan."
Ia mengatakan bahwa para korban bisa menerima sedikit dukungan dan kembali ke pengalaman berulang pelecehan yang coba dibenarkan oleh para pelaku, berdasarkan praktik agama yang salah.
Manajer dukungan keluarga dari lembaga Jewish Care Victoria, Marilyn Kraner, mengatakan bahwa solusi perlu ditanamkan dalam tradisi budaya dan agama.
"Agak naif untuk memikirkan strategi menangani dan memengaruhi apa yang dibutuhkan isu kekerasan keluarga, [seperti] perubahan sikap dan perilaku, [akan terjadi] dengan tidak melibatkan pemimpin agama," jelasnya.
Kraner mengatakan, meski ada dukungan yang diberikan kepada organisasi multikultural yang lebih luas dan ada pelatihan kompetensi budaya, setiap komunitas memiliki nuansa budaya tersendiri.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata