Pendekatan Baru Indonesia Untuk Menangani COVID-19, Seberapa Efektif?

Pendekatan Baru Indonesia Untuk Menangani COVID-19, Seberapa Efektif?
Presiden Joko Widodo di Istana Negara (30/04/2020). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.)

Menurutnya, kalaupun dimasukkan, hasilnya akan jauh lebih sedikit karena jumlah PDP meninggal dunia yang tidak terkategorikan ke dalam kasus probable.

Baca juga artikel terkait:

 

Total angka kematian dalam 'situation report' Indonesia yang dirilis WHO hari ini (23/07) juga masih mencantumkan angka kematian kasus positif saja.

Peneliti SIMCOVID-19 dari Institut Teknologi Bandung, Nuning Nuraini ikut khawatir akan ada porsi bagian yang hilang saat data dengan istilah yang lama dikonversi ke istilah yang baru.

"Dikhawatirkan ada informasi yang hilang sehingga kita tidak bisa menganalisis dinamika dengan komprehensif sejak masa awal pandemi," kata Nuning kepada ABC.

Nuning menambahkan, ia khawatir orang dalam kategori ODP, tidak tercatat dalam sistem yang baru ini.

"Karena ODP lebih sulit untuk ditelusuri datanya, beda dengan PDP yang dirawat di rumah sakit," tutur Nuning.

Pendekatan Baru Indonesia Untuk Menangani COVID-19, Seberapa Efektif? Photo: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) berbincang dengan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo (kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/7/2020). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.)

 

Pekan lalu, Indonesia menggunakan pendekatan baru dalam penanganan pandemi virus corona di Indonesia, mulai dari pembentukan Komite Penanganan COVID-19 hingga penggunaan istilah-istilah Baru

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News