Pendekatan Mupeso Pastikan Keterlibatan Difabel Dalam Rencana Pembangunan Desa
Menurut dia, di banyak wilayah kelompok difabel kerap tidak diundang dalam proses perencanaan pembangunan desa. Padahal mereka ini mempunyai banyak kebutuhan agar bisa diakomodir dalam output pembangunan desa. Seperti fasilitas jalan dan rumah ibadah yang ramah diafabel.
“Keterlibatan kelompok difabel, kata Ismail juga sangat penting untuk memastikan mereka mendapat jarring pengaman sosial maupun ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kelompok difabel ini terus terpinggirkan dalam berbagai program pembangunan desa,” katanya.
Idral Saban, aktivis Difabel Maluku Tengah mengatakan keterlibatan kelompok berkebutuhan khusus dalam pembangunan desa sangat penting. Penyandang tuna daksa itu menilai keterlibatan kelompok difabel akan memberikan kesempatan mereka menyuarakan apa yang dibutuhkan.
“Saya merasa senang bisa dilibatkan dalam kegiatan TEKAD, terutama kegiatan hari ini, karena bisa memberikan usulan kongkret seperti penyediaan biaya pengotbatan khusus untuk disabilitas dan pengadaan obat-obatan,” katanya.(fri/jpnn)
Partisipasi warga menjadi faktor kunci perencanaan pembangunan desa. Musyawarah Perubahan Sosial (Mupeso) menjadi pendekatan andalan Program TEKAD.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Gelar Seminar Internasional, SIL UI Membahas Strategi Inklusif untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Bappenas Tekankan Pentingnya Tata Kelola Perdesaan yang Adaptif
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Mendes Yandri Dorong Kolaborasi Pemda dan Pemdes untuk Kemajuan Desa Mandiri
- Jalankan Arahan Presiden Prabowo, Mendes Yandri Pilih Bermalam di Desa Margorejo
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah