Pendekatan Mupeso Pastikan Keterlibatan Difabel Dalam Rencana Pembangunan Desa

Pendekatan Mupeso Pastikan Keterlibatan Difabel Dalam Rencana Pembangunan Desa
Koordinator Kabupaten Program TEKAD Maluku Tengah Ismail Sangadji, Kamis (10/10/2024) pada acara Musyawarah Perubahan Sosial (Mupeso) menjadi pendekatan andalan Program TEKAD untuk meningkatkan partisipasi warga dalam perencanaan pembangunan desa di kawasan Indonesia Timur. Foto: Kemendes PDTT

Menurut dia, di banyak wilayah kelompok difabel kerap tidak diundang dalam proses perencanaan pembangunan desa. Padahal mereka ini mempunyai banyak kebutuhan agar bisa diakomodir dalam output pembangunan desa. Seperti fasilitas jalan dan rumah ibadah yang ramah diafabel.

“Keterlibatan kelompok difabel, kata Ismail juga sangat penting untuk memastikan mereka mendapat jarring pengaman sosial maupun ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kelompok difabel ini terus terpinggirkan dalam berbagai program pembangunan desa,” katanya.

Idral Saban, aktivis Difabel Maluku Tengah mengatakan keterlibatan kelompok berkebutuhan khusus dalam pembangunan desa sangat penting. Penyandang tuna daksa itu menilai keterlibatan kelompok difabel akan memberikan kesempatan mereka menyuarakan apa yang dibutuhkan.

“Saya merasa senang bisa dilibatkan dalam kegiatan TEKAD, terutama kegiatan hari ini, karena bisa memberikan usulan kongkret seperti penyediaan biaya pengotbatan khusus untuk disabilitas dan pengadaan obat-obatan,” katanya.(fri/jpnn)

Partisipasi warga menjadi faktor kunci perencanaan pembangunan desa. Musyawarah Perubahan Sosial (Mupeso) menjadi pendekatan andalan Program TEKAD.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News