Pendekatan Mupeso Pastikan Keterlibatan Difabel Dalam Rencana Pembangunan Desa

Menurut dia, di banyak wilayah kelompok difabel kerap tidak diundang dalam proses perencanaan pembangunan desa. Padahal mereka ini mempunyai banyak kebutuhan agar bisa diakomodir dalam output pembangunan desa. Seperti fasilitas jalan dan rumah ibadah yang ramah diafabel.
“Keterlibatan kelompok difabel, kata Ismail juga sangat penting untuk memastikan mereka mendapat jarring pengaman sosial maupun ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kelompok difabel ini terus terpinggirkan dalam berbagai program pembangunan desa,” katanya.
Idral Saban, aktivis Difabel Maluku Tengah mengatakan keterlibatan kelompok berkebutuhan khusus dalam pembangunan desa sangat penting. Penyandang tuna daksa itu menilai keterlibatan kelompok difabel akan memberikan kesempatan mereka menyuarakan apa yang dibutuhkan.
“Saya merasa senang bisa dilibatkan dalam kegiatan TEKAD, terutama kegiatan hari ini, karena bisa memberikan usulan kongkret seperti penyediaan biaya pengotbatan khusus untuk disabilitas dan pengadaan obat-obatan,” katanya.(fri/jpnn)
Partisipasi warga menjadi faktor kunci perencanaan pembangunan desa. Musyawarah Perubahan Sosial (Mupeso) menjadi pendekatan andalan Program TEKAD.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Rakor dengan Kementerian PU, Wamendagri Kawal Percepatan Pembangunan 4 DOB Papua
- Wamendagri Ribka Tegaskan Akan Kawal Percepatan Pembangunan DOB Papua
- Cegah DBD dengan Edukasi 3M Plus, Soffell dan Pemerintah Provinsi Bali Sasar 35 Desa dan Kelurahan
- STPMD, ISKA & IPD Gelar Kuliah Umum Tentang Transformasi Desa Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat
- Safari Ramadan 2025, Sekda Tangsel Ajak Semua Pihak Bersinergi untuk Pembangunan
- Ahmad Luthfi: Potensi Desa Jadi Basis Pembangunan Jateng