Penderita Autisme di Indonesia Terus Meningkat
Tak Banyak Tenaga Medis yang Tertarik
Jumat, 12 April 2013 – 11:12 WIB

Penderita Autisme di Indonesia Terus Meningkat
Menurut Dwijo, ada tiga karakteristik khas anak dengan autisme. "Orang tua baru bisa berkesimpulan anak mereka masuk kategori autisme jika memiliki ketiga karakteristik ini. Ingat yah, bukan hanya satu atau dua, tapi ketiganya," tegasnya.
Gejala karakteristiknya ada tiga. Pertama, kegagalan interaksi sosial secara kualitatif (non verbal multiple behavior). Terlihat dari ekspresi wajah, tatapan mata, sikap badan tidak memadai, tidak ada respon timbal balik, dan tidak mampu membagikan kesenangan secara spontan.
Kedua, kegagalan komunikasi verbal secara kualitatif. Seperti, terlambat bicara, kegagalan memulai atau mempertahankan percakapan, penggunaan kata berulang-ulang, tidak mampu bermain sesuai usianya, tidak bervariasi, monoton, dan tidak ada imitasi.
"Dan gejala khas ketiga yang bisa terlihat adalah terdapat pola perilaku stereotipik, mempertahankan perilaku tertentu dan diulang-ulang. Misalnya, flapping (bertepuk tangan), twisting (berputar-putar), insist dan persistent preoccupation dengan obyek tertentu (seperti, memutar-mutar roda terus menerus)," paparnya panjang lebar.
MESKI belum ada angka pasti berapa sebenarnya jumlah anak autisme di Indonesia, namun pemerintah merilis data jumlah anak penyandang autisme bisa
BERITA TERKAIT
- 7 Makanan Tinggi Kalsium Selain Susu yang Bisa Anda Konsumsi
- 5 Jus Segar yang Bantu Menurunkan Berat Badan Tanpa Efek Samping
- Peluncuran Produk Spa Mewah Valmont di The Ritz-Carlton Bali
- Topi Jerami Jadi Item Paling Dicari di Free Fire, Ternyata Ini Sebabnya
- Stem Cell Berstandar Global Kini Bisa Diakses di Indonesia
- 5 Manfaat Air Kelapa, Bantu Kontrol Berat Badan