Penderita COVID Masih Menunggu Jawaban Misteri Kondisi Mereka

Kasus penderita COVID jangka panjang diperkirakan akan meningkat di Inggris setelah adanya "Hari Kebebasan" di sana, sementara kalangan profesional dan penderita mengingatkan bahwa dampak jangka panjang ini akan membuat sistem kesehatan kewalahan selama beberapa tahun ke depan.
Callum O'Dwyer yang sekarang berusia 29 tahun terkena COVID di awal lockdown di Inggris pada bulan Maret 2020.
"Saya berada di flat saya sendiri dan merasa sesak napas hebat sehingga saya cuma bisa duduk di kursi dan berusaha bernapas sebisanya," kata Callum dari Skotlandia kepada ABC.
"Bahkan mengangkat piring saja tidak kuat karena begitu lemahnya badan saya, dan saya tidak bisa menggunakan HP untuk mengirim pesan kepada yang lain."
Sekarang sudah 16 bulan berlalu.
Dia mengatakan vaksinasi yang didapatnya banyak membantu, namun rasa lelah yang dialaminya belum juga hilang dan sejak itu dia belum lagi bekerja.
"Bahkan kegiatan sehari-hari yang biasanya enteng seperti mandi saja kadang perlu 20 menit, dan kemudian sesudah itu saya harus istirahat satu dua jam."
Para pakar kesehatan di Inggris sekarang juga menghabiskan waktu untuk mencoba mengerti apa yang terjadi dan bagaimana dampak jangka panjang COVID ini mempengaruhi penderitanya.
Kasus penderita COVID jangka panjang diperkirakan akan meningkat di Inggris setelah adanya
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan