Penderita COVID Masih Menunggu Jawaban Misteri Kondisi Mereka

Penderita COVID Masih Menunggu Jawaban Misteri Kondisi Mereka
Callum terkena COVID sudah lebih dari setahun lalu namun gejala 'COVID jangka panjang' masih terasa. (Source: Supplied)

Ini meliputi adanya bagian kelabu yang hilang di berbagai bagian otak, yang diperkirakan berdampak bagaimana kita memproses informasi.

Ini adalah gejala yang dirasakan oleh Callum, dimana dia mengalami kadang 'otaknya terasa beku'.

"Saya seperti memiliki otak yang dimiliki lansia."

Proses penyembuhan panjang dari berbagai gejala COVID

Rebecca Logan bekerja sebagai perawat yang melakukan tes PCR terhadap pasien di Irlandia Utara ketika dia terkena COVID bulan April tahun lalu.

Gejala yang dialaminya mulai dari halusinasi, kehilangan penciuman dan rasa, susah bernapas, sakit kepala sampai linu tulang.

"Seiring berjalannya waktu, saya berusaha untuk kembali melakukan kegiatan normal, saya menyadari tubuh saya tidak mau melakukannya," kata Rebecca kepada ABC.

"Pernapasan saya sesak lagi, detak jantung juga lebih cepat, bibir saya membiru, dan berjalan sedikit saja capeknya minta ampun."

Survei yang dilakukan University College London menggunakan data dari 3700 penderita COVID jangka panjang yang berasal dari 56 negara menemukan adanya 200 gejala berbeda yang mempengaruhi 10 sistem organ dalam tubuh.

Kasus penderita COVID jangka panjang diperkirakan akan meningkat di Inggris setelah adanya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News