Penderita HIV-AIDS Sumut Tembus 4.000 Orang
Jumat, 20 Mei 2011 – 06:16 WIB
Padahal, sambungnya, sudah dilakukan pelatihan petugas untuk HIV/AIDS. Tetapi belum ada pembinaan layanan terhadap kabupaten/kota. "Perlu dukungan APBD seperti untuk ATK, sarung tangan, reagan masker dan tabung darah. Pemkab kurang memberikan perhatian terhadap penanggulangan HIV/AIDS di daerah," sebut Andi.
Baca Juga:
Berdasarkan Inpres No 3 Tahun 2010 di Indonesia, sambung Andi, paling tidak ada sekitar 400.000 orang yang harus dikonseling di Indonesia. Andai di Sumut ada 40.000, sementara pelayanan hanya didukung Global Fund dan tidak ada dana bantuan lain di daerah, program penanganan HIV menurutnya tak akan jalan. Sementara dari angka 7.075 ODHA, mobilitas faktor risikonya tinggi karena pekerjaannya wanita tuna susila (WTS).
"Makanya harus aktif ke lapangan, mencari dan menemukan kasus ke kelompok risiko tinggi dan melakukan penyuluhan. Agar yang terkena tidak menularkan pada orang lain. Hal ini juga merupakan tugas bersama untuk mengatasi dan pencegahan HIV/AIDS," pungkasnya. (mag-7)
MEDAN - Pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Utara (Sumut) dinilai kurang memberikan perhatian terhadap permasalahan HIV/AIDS, karena di sejumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius