Penderita ISPA di Riau Naik Dua Kali Lipat
jpnn.com - PEKANBARU--Bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau sangat berdampak terhadap kesehatan penduduk Riau. Hal ini dapat dilihat dari kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), iritasi kulit, asma, iritasi mata dan Penumonia.
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau menunjukkan bahwa penderita ISPA yang memiliki jumlah paling banyak penderitanya, dari 18.893 jiwa pada 26 Februari 2014, meningkat 2 kali lipat menjadi 43.463 jiwa pada 12 Maret 2014.
Kabupaten yang paling banyak penderita ISPA adalah Rokan Hilir dan Pekanbaru dengan jumlah penderita lebih dari 5.000 orang. Selanjutnya daerah dengan jumlah penderita ISPA 2.000 – 5.000 orang adalah Rokan Hulu, Kota Dumai, Bengkalis, Kampar, Siak dan Pelalawan.
"Wilayah dengan penderita lebih 2.000 orang adalah Meranti, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Kuansing," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui situs BNPB.
Pada tanggal 26 Februari 2014, penderita iritasi kulit 650 jiwa, penderita asma 451 jiwa, penderita iritasi mata 337 jiwa, penderita penumonia 326 jiwa. Tercatat pada tanggal 12 Maret 2014 meningkat menjadi 2.192 jiwa penderita iritasi kulit, 1.621 jiwa penderita asma, 1.506 jiwa penderita iritasi mata, 809 jiwa penderita penumonia.
Dilihat dari titik hotspot yang ada terlihat bahwa mayoritas hotspot berada di wilayah bagian utara dan angin bertiup dari utara dan timur (timur laut) sehingga daerah yang sangat terdampak adalah daerah yang berada di selatan seperti Pekanbaru.(afz/jpnn)
PEKANBARU--Bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau sangat berdampak terhadap kesehatan penduduk Riau. Hal ini dapat dilihat dari kasus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali