Penderita Kanker Kini Bisa Bernapas Lega, BRIN Ciptakan Inovasi Samarium

Rohadi menjelaskan, PRTRR juga menghasilkan kit radiofarmaka MIBI untuk mendeteksi fungsi jantung.
Kit radiofarmaka MDP difungsikan untuk mengetahui adanya kanker tulang primer maupun metastase tulang.
''Kit radiofarmaka DTPA untuk mengetahui fungsi ginjal dan MIBG bertanda I-131 untuk terapi kanker neuroblastoma,” ujar Rohadi.
Menurut dia, ada beberapa kendala dalam memproduksi radiofarmaka tersebut.
Yakni, produk ini mempunyai sifat radioaktif yang memiliki waktu paruh yang pendek.
Akibatnya, produk ini harus segera digunakan setelah dibuat dan tidak disimpan dalam waktu yang lama.
“Karena itu, diperlukan perencanaan produksi yang sangat cermat dengan memperhatikan sarana pengangkutan yang cepat untuk daerah luar Jakarta. Saat ini, radiofarmaka diproduksi di Jakarta,” jelasnya.
Rohadi berharap fasilitas kedokteran nuklir di Indonesia diperbanyak agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat secara luas.
Kini, rasa nyeri yang selama ini dirasakan penderita kanker bisa berkurang dengan pemberian Samarium (Sm) 153 EDTMP
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- TSL 2025 Jadi Ajang Pamer Inovasi Pelajar di Bidang Sains dan Teknologi
- Anggota Dewan DIY Dorong Terwujudnya Regulasi Smart Province
- MahakaX Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inovasi di Industri Media Digital Kreatif
- Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus Andalkan DMS Cazbox by Metranet untuk Atasi Stunting
- LTLS Siap Pasang Strategi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan