Penderita Penyakit Jantung Berisiko Tinggi Terpapar Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan penderita sakit jantung memiliki risiko tertular Covid-19 yang sangat besar.
"Penyandang penyakit jantung berisiko terkena Covid-19 dengan keadaan klinis yang buruk, bahkan menyebabkan kematian," kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers peringatan Hari Jantung Sedunia 2021.
Maxi menyebutkan beberapa penyebab penyakit jantung yaitu diet tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, terpapar asap rokok, dan konsumsi alkohol.
Faktor lain yakni hipertensi, diabetes, obesitas, dan kandungan lemak dalam darah.
Maxi membeberkan data riset Kemenkes pada 2018 yang menunjukkan, prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter Indonesia sebesar 1,5 persen.
Berdasarkan data tersebut, prevalensi penyakit jantung tertinggi berada di Kalimantan Utara sebesar 2,2 persen.
Menurut Maxi, saat ini pemerintah memiliki upaya sekunder untuk menekan angka penyakit jantung.
"Pemerintah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat, menghilangkan kebiasaan merokok, meningkatkan aktivitas fisik, dan mengurangi berat badan," kata Maxi.
Kemenkes mengungkapkan penderita penyakit jantung memiliki risiko tertular Covid-19 yang sangat besar.
- Indonesia Re Selenggarakan Pelatihan untuk Tingkatkan Pelayanan dalam Asuransi
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek Berisiko Rugikan Konsumen & Produsen
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Mengenal Penyakit HFMD yang Sering Menyerang Anak, Ini Gejala yang Diwaspadai