Pendeta Dibalik Papan Gereja di Australia yang Selalu Jadi Bahan Pembicaraan
Lalu ia mendapat lebih banyak ancaman mati dan Kerry bertanya-tanya apakah artinya mereka harus berhenti bersikap vokal.
"Kami pikir, apa yang kami lakukan? Kami punya anak, kami punya cucu, ini gila, tak ada yang bernilai dari itu," katanya.
"Tapi Rod berkata, 'Tidak, aku tidak bisa berhenti.' Kemudian saya berkata, 'Saya mengerti, kita tidak bisa berhenti karena seseorang harus menantang hal-hal seperti ini".
Merasa malu luar biasa
Photo: Pastor Rod saat berbicara dengan beberapa jemaahnya. (ABC News: Jerry Rickard)
Dalam bukunya, Pastor Rod membahas kehancurannya saat komisi khusus di Australia yang menyelidiki pelecehan seksual mendapat bukti terkait Keuskupan Anglikan di Newcastle.
Pria yang ia kenal dan percaya telah dituduh melakukan kejahatan yang mengerikan, termasuk mentornya, Pastor George Parker, yang meninggal hanya beberapa minggu setelah dituduh melakukan 24 pelanggaran seks terhadap dua anak laki-laki pada tahun 1970-an.
Pastor Rod lalu memberi tahu istrinya bahwa dia tidak pernah bisa mengenakan jubahnya lagi.
"Saya malu luar biasa," katanya.
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan