Pendeta Dibalik Papan Gereja di Australia yang Selalu Jadi Bahan Pembicaraan

Lalu ia mendapat lebih banyak ancaman mati dan Kerry bertanya-tanya apakah artinya mereka harus berhenti bersikap vokal.
"Kami pikir, apa yang kami lakukan? Kami punya anak, kami punya cucu, ini gila, tak ada yang bernilai dari itu," katanya.
"Tapi Rod berkata, 'Tidak, aku tidak bisa berhenti.' Kemudian saya berkata, 'Saya mengerti, kita tidak bisa berhenti karena seseorang harus menantang hal-hal seperti ini".
Merasa malu luar biasa

Dalam bukunya, Pastor Rod membahas kehancurannya saat komisi khusus di Australia yang menyelidiki pelecehan seksual mendapat bukti terkait Keuskupan Anglikan di Newcastle.
Pria yang ia kenal dan percaya telah dituduh melakukan kejahatan yang mengerikan, termasuk mentornya, Pastor George Parker, yang meninggal hanya beberapa minggu setelah dituduh melakukan 24 pelanggaran seks terhadap dua anak laki-laki pada tahun 1970-an.
Pastor Rod lalu memberi tahu istrinya bahwa dia tidak pernah bisa mengenakan jubahnya lagi.
"Saya malu luar biasa," katanya.
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam