Pendeta Saifuddin
Krisis dunia Islam makin buruk dengan munculnya invasi pasukan Mongol dan Tentara Salib dari Eropa. Keterdesakan militer ini membuat masyarakat muslim mencari perlindungan kepada rezim militer dan elite agama ortodoks. Kelas intelektual dan filusuf makin kehilangan pijakan dan pengaruh.
Persekutuan ulama-negara menghalangi munculnya sarjana independen dan meminggirkan para entrepreneur dan pedagang. Dunia Islam menjadi kehilangan kreativitas dan makin tertinggal dari Eropa yang mengalami lompatan revolusi ilmu pengetahuan.
Ortodoksi Islam memunculkan tafsir ayat-ayat perang sebagaimana fenomena yang muncul belakangan ini. Kemunduran dunia Islam dianggap sebagai kesalahan Barat yang melakukan imperialisasi dan kolonialisasi. Karena itu cara yang ditempuh adalah jihad melalui perang, bukan jihad melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penafsiran jihad melalui perang bukan satu-satunya penafsiran dalam Islam. Karena itu usul menghapus ayat-ayat perang sebagaimana diusulkan Pendeta Saifuddin adalah usul yang absurd. Islam akan bisa mengalahkan Barat melalui jihad ilmu pengetahuan, sebagaimana sudah dibuktikan oleh sejarah. (*)
Menko Polhukam Mahfud MD kesal oleh video Pendeta Saifuddin itu, Ade Armando menganggap Saifuddin tidak punya akal sehat.
Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Kepala BPJPH Mewajibkan Label Halal ke Barang yang Dijual, Mahfud: Itu Salah
- Disemprot Mahfud soal Undangan Kementerian untuk Acara Pribadi, Mendes Yandri Kaget
- Undang Kades ke Acara Pribadi Pakai Surat Berkop Kementerian, Yandri: Saya Baru Jadi Menteri
- Disentil Mahfud MD soal Surat Menteri untuk Acara Pribadi, Yandri Susanto Bereaksi Begini
- Keras! Wanto Anggap Surat yang Diterbitkan Yandri Susanto Bentuk Abuse of Power