Pendeta Saifudin Ibrahim Pernah Mengajar di Ponpes dan Anak Guru Agama Islam
jpnn.com, JAKARTA - Pendeta Saifudin Ibrahim menjadi sosok paling dicari karena pernyataannya meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Qur’an viral di media sosial.
Ternyata, lelaki pemilik nama asli Abraham Ben Moses itu memiliki latar belakang pendidikan Islam yang kuat.
Hal ini terbukti dari deskripsi yang dia tulis di akun YouTube Saifuddin Ibrahim.
Dalam deskripsinya, Saifudin mengaku sebagai seorang murtad paling ditakuti para ustaz. Dia juga merupakan lelaki kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 26 Oktober 1965.
Saifudin menyebut dirinya lahir dari sebuah keluarga muslim, bahkan ayahnya adalah guru agama Islam.
Kemudian pamannya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima, dan mertuanya tokoh Islam di Jepara.
Lelaki yang pernah dipenjara atas kasus penistaan agama itu merupakan lulusan SMA di Bima dan pernah kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta di Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama.
Dia juga sempat mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Pendeta Saifudin Ibrahim ternyata seorang anak seorang guru agama Islam. Dia juga pernah mengajar di salah satu pondok pesantren.
- Institute for Humanitarian Islam Berikhtiar Menebar Nilai Kemanusiaan di Dunia
- Menag Rilis Logo, Tema, dan Theme Song Hari Santri 2024
- Menag Yaqut Absen Raker dengan Komisi VIII Untuk Bahas Evaluasi Haji 2024
- Soal Saksi Pansus Haji Mendapat Tekanan, Menag Yaqut: Intimidasi itu Dilakukan oleh Siapa?
- Korupsi Kuota Haji Dilaporkan ke KPK, Jokowi Didesak Copot Menteri Agama
- JPI Apresiasi Lobi Jokowi soal Kouta Haji, Tetapi Menag Yaqut Merusak