Pendeteksi Emisi Karbon NASA Tak Capai Orbit
Amerika Gagal Samai Jepang
Rabu, 25 Februari 2009 – 06:53 WIB
"Itu sistem terpisah. Jadi, saya tak yakin ada hubungannya,'' kata Brunschwyler.
Baca Juga:
Kegagalan proyek teknologi teranyar penentu iklim bumi itu mengecewakan berbagai kalangan peneliti. Salah satunya Dr Paul Palmer, ilmuwan dari University of Edinburgh. Dia salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam misi tersebut.
''Saya sedikit kecewa dengan hilangnya OCO. Saya dan tim ilmuwan lain sudah menguras otak selama tujuh tahun ini untuk membangun dan menguji peralatan ini,'' katanya.
Akibat kegagalan kemarin, percobaan Negeri Paman Sam untuk menyaingi satelit berfungsi sama milik Jepang gagal total. ''Semua mata sekarang tertuju pada peralatan Gosat Jepang untuk mencari karbon yang hilang tenggelam,'' kata Dr Palmer. Gosat adalah nama satelit Jepang yang didesain untuk memonitor kandungan gas rumah kaca di atmosfer.
FLORIDA - NASA tertampar keras. Satelit perdana pendeteksi emisi karbon dioksida berskala global milik badan luar angkasa Amerika Serikat (AS) itu
BERITA TERKAIT
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap