Pendiam dan Ubah Penampilan, Terduga Teroris Berbaju Gamis dan Celana Cingkrang
Dia menjelaskan, Ghoni adalah anak pertama dari tiga bersaudara putra pasangan Asikin dan Rusmiyati. Asikin saat ini masih mendekam di Lapas Tegal Andong karena kasus pencurian dengan pemberatan (curat).
Ghoni sempat menamatkan pendidikan SD di SDN 01 Kudaile, kemudian melanjutkannya ke SMP Muhammadiyah Slawi. Sedangkan pendidikan terakhirnya adalah SMK Puspo Rancawiru Pangkah.
Sepengetahuan Makenur, selama ini Ghoni dikenal sebagai pribadi tertutup. Sebelumnya, Ghoni pernah merantau di Jakarta.
”Dia baru pulang dari Jakarta dan sempat meminta surat pengantar untuk kerja. Dia menjadi cleaning service di Jakarta selama dua tahun,” tutur Makenur.
Selanjutnya, Ghoni berjualan kebab di Slawi. Hanya saja, penampilannya memang berubah sejak satu tahun terakhir ini.
“Dia lebih suka mengenakan baju gamis dan celana cingkrang bila keluar rumah. Dia juga sempat mengontrak rumah di Trayeman untuk menggelar pengajian kelompoknya,” terangnya.
Sementara sepupu Ghoni, Apriyadi (44) juga mengungkapkan hal serupa. Apriyadi yang juga tinggal serumah dan masih sepupu dengan Ghoni mengatakan bahwa saudaranya lebih banyak berdiam diri di dalam kamarnya.
”Saat ditangkap polisi siang kemarin, dia hanya membawa dompet dan tas kecil,” tutur Apriyadi.
Densus 88 Antiteror Polri pada Minggu lalu (13/8) menangkap dua warga Kelurahan Kudaile di Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal yang diduga sebagai teroris.
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Lantik Sekda Kota Tegal Jadi Pj Wali Kota, Nana Sudjana Ingatkan Amanah
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima