Pendidikan Anak Usia Dini Jangan Terhenti Karena COVID-19
![Pendidikan Anak Usia Dini Jangan Terhenti Karena COVID-19](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/01/25/ilustrasi_covid-19.jpeg)
jpnn.com, JAKARTA - Pandemi COVID-19 tidak boleh menghentikan proses pendidikan untuk anak usia dini.
Karena itu adalah usia krusial puncak perkembangan anak yang mempengaruhi masa depannya.
Demikian dikemukakan Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi), Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si.
"Usia dini adalah usia emas dalam membangun pondasi belajar dan hidup mereka, semua dimulai dari usia dini," kata Netti dalam diskusi daring, Selasa (16/2).
Dia menyebutkan, setiap manusia lahir ke dunia dengan seluruh sel otak yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari 100 triliun sel, tergantung dari kualitas kehamilan.
Namun hal ini baru dapat berfungsi hanya dengan stimulasi.
Usia 0-2 tahun merupakan masa krusial pada anak.
Apabila sel otaknya tidak tersambung atau terstimulasi dengan baik, terjadilah fase penghapusan sel otak.
Para orang tua perlu tahu, bahwa pendidikan anak usia dini jangan sampai terhenti karena COVID-19.
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- JICT Bikin Terobosan Menekan Angka Stunting di Jakarta Utara
- Pelatihan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Dorong Pendidikan Inklusif
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah