Pendidikan Awal Anak Tentukan Perkembangan Ketika Dewasa

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Departemen Program Plan Indonesia, Nono Sumarsono mengungkapkan bahwa tahun awal masuknya anak di dunia pendidikan merupakan masa kritis yang menentukan perkembangan ketika dewasa. Karenanya, pengembangan anak usia dini menjadi sangat penting demi mempersiapkan anak-anak dalam memasuki jenjang sekolah dasar.

”Hasil studi mendapati anak-anak yang mengikuti program PAUD (pendidikan anak usia dini, red) lebih siap menghadapi pendidikan di sekolah dasar," kata Nono dalam acara diskusi bersama pakar pendidikan Prof. Dr. Frances Aboud dan Badan Akreditasi Nasional di Jakarta, Selasa (17/12).

Dengan program PAUD, lanjut Nono, maka anak-anak diberikan kesempatan untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan yang ada dalam dirinya. "Seperti saraf-saraf motorik, jiwa sosial, tata bahasa dan kemampuannya dalam berfikir, yang sesuai dengan umur mereka," jelas Nono.

Dituturkannya, PLAN Indonesia telah mendukung 43 pusat PAUD yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Di antaranya di Kabupaten Sikka, Lembata dan Kefa. Dukungan itu diberikan dalam bentuk  pelatihan guru dan pendampingan pengembangan kegiatan harian rutin. Dengan begitu, anak-anak bisa bermain dan berbicara satu sama lain tanpa halangan. Anak-anak juga bisa mengikuti pendidikan dengan cara  bermain secara kelompok maupun individu.

Nono menambahkan, cara pendekatan PAUD seperti ini diyakini mampu merangsang seluruh potensi kecerdasan yanng ada pada diri anak. Selain tumbuh dan berkembang secara optimal, anak-anak juga merasa aman serta menikmati kegiatan menyenangkan yang dilakukannya.

Tidak hanya itu, Plan Indonesia juga mengajarkan cara pembuatan bahan ajaran yang murah sehingga guru dapat menyediakan materi pengajaran dengan bahan-bahan lokal atau dari daur ulang yang telah tersedia. Dengan bahan-bahan tersebut, maka guru diharapkan akan menjadi lebih kreatif dalam mengajar.

“Anak yang belajar dan berlatih dalam suasana menyenangkan diyakini akan mampu mengembangkan imajinasi, kreativitas, keberanian, dan kemandiriannya yang nantinya akan melahirkan generasi cerdas, tangguh, ulet, dan kreatif,” pungkas Nono. (nam/jpnn)