Pendidikan dan Pelatihan Menuju Parlemen Modern
jpnn.com, BOGOR - Ketua DPR Setya Novanto menekankan, pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang paling mendasar untuk menuju parlemen modern.
Sehingga, dengan diklat yang dilakukan kepada sistem pendukung dapat mendukung fungsi-fungsi kedewanan.
Hal itu yang mendorong DPR untuk segera mewujudkan pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat).
Ini disampaikannya saat meninjau lokasi pembangunan Pusdiklat Sekretariat Jenderal DPR dan Badan Keahlian Dewan Dewan di Wisma Grya Sabha DPR RI Kopo di Bogor, Jawa Barat.
“Pendidikan ini perlu adanya sebagai suatu hal yang mendasar. Karena waktu saya tinjau di luar negeri, di parlemen negara lain sudah melakukan diklat. Ini tentu kita jangan kalah. Sehingga SDM kita, termasuk tenaga ahli kita totalnya ribuan itu, harus ditatar,” jelas Novanto.
Politikus F-PG itu mengakui, DPR belum memiliki Pusdiklat, karena belum terpenuhinya proses administrasi, termasuk akreditasi.
Padahal, hampir semua kementerian dan lembaga sudah mempunyai Pusdiklat yang baik.
“Kita ingin membangun secepatnya yang nanti bisa dipakai untuk kegiatan diklat Kesetjenan, BKD, Anggota Dewan, termasuk DPRD dari seluruh Indonesia,” imbuh Novanto, sembari mengatakan bahwa Pusdiklat ini memang sudah direncanakannya sejak awal menjabat Ketua Dewan.
Politikus asal dapil NTT itu berharap, pembangunan Pusdiklat agar segera terlaksana secepatnya.
“Kami mohon doa restu dari semua pimpinan komisi yang mewakili fraksi, dan Kesetjenan, kita berdoa supaya ini bisa terwujud, jangan kalah dengan yang lain,” tutup Novanto.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPR Achmad Djuned melaporkan, Pusdiklat DPR adalah pengembangan organisasi Setjen dan BKD yang sebelumnya hanya Eselon III, dan kini menjadi Pusdiklat setingkat Eselon II.
“Pengembangan organisasi tentunya membawa konsekuensi untuk meningkatkan peran. Sesuai dengan arah kebijakan Pusdiklat untuk meningkatkan peran kompetensi dan profesionalisme SDM Setjen DPR dan BKD maupun tenaga pendukung di Setjen DPR dan BKD,” jelas Djuned.
Hal ini sejalan dengan arahan ketua sewan, bahwa Setjen dan BKD harus meningkatkan fungsi pelayanan kepada dewan, khusus untuk persidangan.
Saat ini, pegawai di Setjen DPR dan BKD terdiri dari 1325 PNS, PTT sebanyak 5226 pegawai.
“Ini menjadi tantangan dan amanah yang harus kami lakukan,” imbuh Djuned.
Djuned menambahkan, perlu adanya akreditasi oleh lembaga yang bertanggung jawab terhadap lembaga pendidikan, yakni Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk di akreditasi, di antaranya adalah tenaga dari pendidikan, pembiayaan, dan adanya fasilitas.
Saat ini, jelas Djuned, DPR sudah mempunyai Wisma Grya Sabha DPR RI Kopo, yang memiliki lahan seluas 5,4 hektar.
Ketua DPR Setya Novanto menekankan, pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang paling mendasar untuk menuju
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia