Pendidikan Harus jadi Agenda Utama Bangsa
Kamis, 25 Juni 2009 – 20:33 WIB

Pendidikan Harus jadi Agenda Utama Bangsa
Demikian pula halnya dengan birokrasi yang dikelola oleh orang yang tidak memiliki kompentensi, track record, serta pemihakan untuk mengeluarkan kebijakan pendidikan yang lebih berorientasi kekuasaan dan kepentingan lain yang bersemangat korupsi. "Sampai-sampai pengangkatan kepala dinas pendidikan (saja), sangat kental nuansa politik uang," tegasnya pula.
"Di beberapa provinsi, kepala-kepala dinas pendidikan tidak meniti karir di bidang pendidikan. Yang kami anggap tidak memiliki kompetensi di bidang pendidikan, bisa lebih 50 persen," ujar Sulistiyo lagi. "Sayangnya, pengimplementasian berbagai kebijakan pendidikan seringkali terkendala di meja birokrat, tambahnya.
Ketiga, pada ranah operasional, birokratisasi praktek pendidikan, juga dipadang mengacaukan kurikulum dan metodologi pembelajaran, serta mengabaikan kinerja guru-guru. Menurutnya, kurikulum, metodologi dan kinerja yang tidak tersentuh pembaruan itu, menyebabkan praktek pendidikan yang membosankan di kelas-kelas sekolah.
Keempat, pada ranah kultural, masyarakat kita belum menjadi masyarakat pembelajar (learning society). Bersekolah adalah sebatas formalitas untuk mendapatkan gelar dan sertifikat sebagai status, sekaligus syarat memperoleh pekerjaan. "Masyarakat kita sekarang terserang 'diploma diseases'," ungkapnya.
JAKARTA - Pembaruan pendidikan akan berjalan kurang efektif dan efisien, jika pemerintahan mendatang tidak berkomitmen menjadikan pendidikan sebagai
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025