Pendidikan Karakter Bangsa Jadi Pondasi untuk Menciptakan Generasi yang Bermartabat
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, Ace Hasan Syadzily menilai ada beberapa poin terkait pendidikan karakter bangsa dalam konsep Asta Cita.
Pertama adalah penguatan nilai-nilai luhur Pancasila seperti gotong royong, toleransi, keadilan, dan semangat kebangsaan, ke dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua adalah Pembangunan karakter holistik yang tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga emosional, sosial, dan spiritual.
“Pendekatan holistik ini bertujuan menciptakan individu yang seimbang dalam berpikir, bersikap, dan bertindak,” ujarnya.
Poin ketiga adalah penanaman disiplin dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas, menghormati aturan terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.
Keempat adalah pembentukan moral dan etika seperti kejujuran, empati, dan integritas dalam setiap aspek kehidupan.
Kelima penguatan nilai cinta tanah air dan nasionalisme melalui pemahaman sejarah, budaya, dan perjuangan bangsa, serta mendorong peran aktif dalam pembangunan nasional.
Keenam adalah pendidikan berbasis kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperkuat rasa identitas dan kebanggaan sebagai bangsa yang beragam.
Budayawan, pendidik, tokoh agama, dan masyarakat umum memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
- Dukung Asta Cita, Ini Kinerja Pengawasan Kanwil Bea Cukai Jakarta Sepanjang 2024
- Petrokimia Gresik Luncurkan 54 Taruna Makmur ke Berbagai Daerah
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Rilis Kinerja Pengawasan Selama 2024 dalam Dukung Asta Cita
- Ketua Dekopin Nurdin Halid: Program Makan Gratis Sejalan dengan Cita-Cita Koperasi
- Dukung Visi Prabowo, PAM Jaya Gandeng Lemhannas Jaga Ketahanan Air di Jakarta
- Dukung Asta Cita, Bea Cukai Musnahkan Barang Ilegal Hasil Penindakan di Aceh