Pendidikan Karakter Bangsa Jadi Pondasi untuk Menciptakan Generasi yang Bermartabat

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, Ace Hasan Syadzily menilai ada beberapa poin terkait pendidikan karakter bangsa dalam konsep Asta Cita.
Pertama adalah penguatan nilai-nilai luhur Pancasila seperti gotong royong, toleransi, keadilan, dan semangat kebangsaan, ke dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua adalah Pembangunan karakter holistik yang tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga emosional, sosial, dan spiritual.
“Pendekatan holistik ini bertujuan menciptakan individu yang seimbang dalam berpikir, bersikap, dan bertindak,” ujarnya.
Poin ketiga adalah penanaman disiplin dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas, menghormati aturan terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.
Keempat adalah pembentukan moral dan etika seperti kejujuran, empati, dan integritas dalam setiap aspek kehidupan.
Kelima penguatan nilai cinta tanah air dan nasionalisme melalui pemahaman sejarah, budaya, dan perjuangan bangsa, serta mendorong peran aktif dalam pembangunan nasional.
Keenam adalah pendidikan berbasis kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperkuat rasa identitas dan kebanggaan sebagai bangsa yang beragam.
Budayawan, pendidik, tokoh agama, dan masyarakat umum memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- Dorong Pengembangan UMKM-K, ASIPPINDO Tegaskan Komitmen Wujudkan Asta Cita Pemerintah
- Wagub Sumsel Cik Ujang Mendukung Upaya PTBA Wujudkan Asta Citra Presiden Prabowo
- Wamendagri Ribka Tekankan Penyusunan RKPD Harus Mengacu Asta Cita Presiden Prabowo
- Steve Mara Ajak Masyarakat Papua Dukung Asta Cita Demi Kesejahteraan dan Kedamaian
- Bantah Revisi UU TNI Kembalikan Dwifungsi ABRI, Lemhanas: Ini Supremasi Sipil