Pendidikan Karakter Bangsa Jadi Pondasi untuk Menciptakan Generasi yang Bermartabat

Ketujuh pendidikan karakter bangsa yang bertujuan mempersiapkan generasi muda yang adaptif terhadap perkembangan zaman, tanpa melupakan jati diri dan budaya bangsa.
“Tak kalah penting dan ini menjadi poin selanjutnya adalah penguatan peran pendidikan dan keluarga. Ini menjadi pilar utama dalam membentuk karakter individu. Lingkungan yang kondusif harus diciptakan untuk menanamkan nilai-nilai positif sejak dini,” tutur Ace.
Terakhir adalah implementasi program-program yang lebih konkret seperti kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan kepemimpinan, pengabdian masyarakat, dan pendekatan kurikulum yang berbasis nilai.
Pendidikan karakter bangsa, kata Ace merupakan pondasi untuk menciptakan generasi yang mampu menjaga integritas dan martabat bangsa, serta menjadikan Indonesia sebagai negara yang bermartabat di kancah global.
“Namun, upaya ini membutuhkan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat termasuk dunia pendidikan,” katanya.
Penguatan karakter bangsa bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama.
Budayawan, pendidik, tokoh agama, dan masyarakat umum memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan bekerja bersama, Indonesia dapat menjadi bangsa yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga memiliki karakter yang kokoh untuk menghadapi tantangan apa pun di masa depan,” seru Ace.(chi/jpnn)
Budayawan, pendidik, tokoh agama, dan masyarakat umum memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- Dorong Pengembangan UMKM-K, ASIPPINDO Tegaskan Komitmen Wujudkan Asta Cita Pemerintah
- Wagub Sumsel Cik Ujang Mendukung Upaya PTBA Wujudkan Asta Citra Presiden Prabowo
- Wamendagri Ribka Tekankan Penyusunan RKPD Harus Mengacu Asta Cita Presiden Prabowo
- Steve Mara Ajak Masyarakat Papua Dukung Asta Cita Demi Kesejahteraan dan Kedamaian
- Bantah Revisi UU TNI Kembalikan Dwifungsi ABRI, Lemhanas: Ini Supremasi Sipil