Pendidikan Karakter dan Multikultur: Landasan Pembangunan Bangsa yang Tangguh

Oleh: Mohammad Irfan - Entrepreneur dan Mahasiswa S3 Ilmu Manajemen Universitas Negeri Jakarta

Pendidikan Karakter dan Multikultur: Landasan Pembangunan Bangsa yang Tangguh
Entrepreneur dan Mahasiswa S3 Ilmu Manajemen Universitas Negeri Jakarta Mohammad Irfan. Foto: Dokumentasi pribadi

Sembilan pilar karakter yang dirangkum dari nilai-nilai universal antara lain cinta Tuhan, kemandirian, kejujuran, hormat, kerja keras, hingga toleransi.

Karakter yang kuat tidak bisa hanya terbentuk di sekolah. Keluarga dan masyarakat juga memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan nilai yang dimiliki seseorang.

Oleh sebab itu, kolaborasi antara institusi pendidikan, orang tua, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pendidikan karakter.

Pendidikan Multikultural: Pentingnya Menghargai Keberagaman

Indonesia adalah negara dengan kekayaan budaya, suku, agama, dan bahasa yang beragam.

Pendidikan multikultural bertujuan membangun sikap toleransi dan saling menghormati antarbudaya. Pendidikan ini berakar dari filosofi pluralisme, yang mengakui dan menghargai perbedaan sebagai kekayaan yang harus dijaga.

Dengan pendidikan multikultural, siswa diajarkan untuk melihat keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

Anak-anak yang dibekali dengan pandangan multikultural cenderung lebih toleran, memiliki pandangan terbuka, dan mampu beradaptasi dalam masyarakat yang beragam.

Pendidikan bukan hanya soal meningkatkan kecerdasan intelektual, tetapi juga membangun karakter dan toleransi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News