Pendidikan Karakter dan Multikultur: Landasan Pembangunan Bangsa yang Tangguh

Oleh: Mohammad Irfan - Entrepreneur dan Mahasiswa S3 Ilmu Manajemen Universitas Negeri Jakarta

Pendidikan Karakter dan Multikultur: Landasan Pembangunan Bangsa yang Tangguh
Entrepreneur dan Mahasiswa S3 Ilmu Manajemen Universitas Negeri Jakarta Mohammad Irfan. Foto: Dokumentasi pribadi

Menurut para ahli, pendidikan multikultural bukan hanya alternatif, tetapi seharusnya menjadi model pendidikan di Indonesia agar dapat menangkal berbagai konflik yang muncul dari perbedaan.

Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Nilai-nilai pendidikan karakter dan multikultural tidak hanya diajarkan melalui teori, tetapi juga melalui praktik sehari-hari.

Misalnya, dengan kegiatan kerja kelompok, siswa dapat belajar berkolaborasi dengan orang yang berbeda latar belakang.

Siswa juga bisa didorong untuk melakukan kegiatan sosial yang melibatkan lintas budaya, sehingga mereka memahami pentingnya perbedaan.

Para pendidik di sekolah dapat berperan dengan memberikan contoh melalui sikap dan perilaku sehari-hari.

Contohnya adalah dengan mengajarkan anak-anak untuk saling menghormati, menghindari diskriminasi, dan merayakan perbedaan.

Pendidikan ini juga penting dalam menghadapi fenomena globalisasi, di mana anak-anak Indonesia akan bersaing dengan anak-anak dari berbagai negara.

Pendidikan bukan hanya soal meningkatkan kecerdasan intelektual, tetapi juga membangun karakter dan toleransi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News