Pendidikan Karakter Jangan Dikurikulumkan
Sabtu, 12 Juni 2010 – 21:49 WIB
ANYER - Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Prof Darmayanti Lubis mengingatkan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) untuk tidak menggunakan standar-standar kurikulum pendidikan nasinal dalam mendisain program pendidikan karakter. Menurut Darmayanti Lubis karakter hanya bisa dibangun melalui keteladanan dan akhlak yang baik. Jika pendidikan karakter dipaksakan untuk menjadi kurikulum pendidikan, lanjutnya, jelas ini sangat tendesius yang akan berujung kepada penggunaan anggaran negara tapi tidak baik untuk menjaga dan mengembangkan karakter bangsa yang bhineka tunggal ika ini.
"Karakter tidak bisa diukur dengan standar kurikulum pendidikan karena karakter bersumber dari keteladanan dan akhlak yang baik yang didapat dalam keseharian," kata Darmayanti Lubis, dalam acara 'Sosialisasi DPD RI dengan Wartawan Parlemen', sesi pertama di hotel Marbela, Anyer - Banten, Sabtu (12/6).
Baca Juga:
Apalagi di negara yang beraneka-ragam dengan suku dan bangsa ini yang mana pada tiap-tiap suku dan bangsa memiliki karakter yang sangat lokal. "Jika keanekaragaman karakter yang tercermin dalam kearifan lokal itu dikurikulumkan menjadi nasional, justru ini sangat berpotensi membunuh karakter itu sendiri," kata senator Darmayanti Lubis, asal Sumatera Utara itu.
Baca Juga:
ANYER - Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Prof Darmayanti Lubis mengingatkan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) untuk tidak
BERITA TERKAIT
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life
- Dukung Masa Depan Bangsa, Peruri Berikan Beasiswa bagi Anak TNI POLRI
- Edukasi Mahasiswa di Jateng dan DIY tentang Kepabeanan, Begini Harapan Bea Cukai