Pendidikan Kebangsaan Harus Masuk Kurikulum

Harmonisasi itu sangat penting dalam menciptakan generasi bangsa yang berkualitas dan kebal terhadap ajaran kekerasan dan intoleransi.
Menurut dia, kalau di sekolah muncul gejala–gejala seperti saling bermusuhan, saling membenci maka nanti dampaknya akan ke masyarakat.
Dampak dalam masyarakat itu nantinya merembet pula kepada negara dan bangsa.
Perbaikan kualitas generasi bangsa inilah yang harus menjadi concern bagi para pendidik.
Hal itu harus dimulai dari tingkat keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Jangan sampai sikap-sikap intoleransi memiliki ruang untuk berkembang karena buntutnya pasti akan terjadi radikalisme bahkan terorisme.
“Nah akar persoalan inilah yang mesti kita sama-sama pahami dan kemudian sama-sama kita tanggulangi,” tuturnya.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta ini juga menambahkan, konsep pendidikan Islam anti-kekerasan juga perlu diterapkan di sekolah-sekolah.
Menurutnya, kalau Islam diajarkan secara benar dan apa adanya, maka masalah itu pasti bisa teratasi karena Islam itu rahmatan lil alamin.
Ancaman radikalisme yang memanfaatkan jalur pendidikan mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Peningkatan Kualitas SDM Sejak Dini Segera Dilakukan
- Algonova Bantu Asah Keterampilan Anak-anak Sejak Dini
- Waka MPR Ibas Berharap Sekolah Rakyat Dibangun di Pacitan, Minta Bupati Siapkan Lahan
- Wakil Ketua MPR Minta Penerapan Wajib Belajar 13 Tahun Dipersiapkan dengan Baik
- Kemnaker dan Kemendikdasmen Teken MoU Sinkronisasi Pendidikan dan Ketenagakerjaan
- Verrell Bramasta: Pendidikan Adalah Kunci untuk Menciptakan Generasi Unggul