Pendidikan Modal Lawan Neolib
Rabu, 03 Juni 2009 – 20:47 WIB
JAKARTA- Ketergantungan pada asing hanya bisa ditepis dengan penguatan pendidikan anak bangsa. Pemimpin diharapkan bisa membangun struktur pendidikan yang kuat sejak dini agar menjadi modal membangun budaya bangsa yang mandiri. Hal ini ditegaskan pemerhati pendidikan Dr Daniel Rosyid, dan mantan Rektor Universitas Diponegoro Profesor Eko Budiardjo MSc, saat dihubungi terpisah, Rabu (2/6). Pembangunan pendidikan yang dimaksud keduanya, harus berpusat pada manusia. Daniel pun menegaskan, pendidikan adalah kunci melawan ancaman neoliberalisme. Neoliberalisme di mata Daniel sama saja dengan ancaman fundamentalisme pasar. "Dengan warga negara terdidik dan terampil, Indonesia akan memiliki nilai lebih. Jika warga terampil ini merata
Daniel melanjutkan, nilai investasi bukan satu-satunya penentu pertumbuhan ekonomi yang menjadi tolok ukur manusia Indonesai telah siap. Kredibilitas warga negara berupa sikap dan keterampilan juga ikut menjadi penentu, di mana semuanya bisa dibentuk dengan pendidikan yang baik.
Baca Juga:
"Apalagi, Indonesia berlimpah sumber daya alamnya. Sayangnya, kalau sumber daya buatan kita, yakni penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi memble, kita hanya akan jadi penonton, bagaikan ayam yang mati di lumbung padi. Karena, SDA dikuasai pihak lain," katanya.
Baca Juga:
penguatan pasar domestik bisa terwujud lebih cepat," tegasnya.
JAKARTA- Ketergantungan pada asing hanya bisa ditepis dengan penguatan pendidikan anak bangsa. Pemimpin diharapkan bisa membangun struktur
BERITA TERKAIT
- Wahai Para Guru PPPK, SK Menteri Segera Terbit, Siap-siap ya
- Syarat Kenaikan Gaji Guru ASN & Honorer, Simak Pernyataan Presiden Prabowo Ini
- Dorong Pengembangan Talenta Digital, Indosat Gelar Seminar di Unsri
- MWA Tetapkan Prof Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor ITB Terpilih
- Pupuk Kaltim Dorong Generasi Muda Berikan Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan
- Inilah Kebijakan Terbaru terkait Guru PPPK, Tinggal Menunggu Surat Resmi