Pendidikan Nasional Harus Direformasi
Selasa, 19 Februari 2013 – 07:25 WIB
Kemudian, lanjut dia, ada problem politik. Di mana politik pendidikan di Indonesia bersifat trial and error. "Sebenarnya perubahan kurikulum ini kewenangan pemerintah, kalau yakin eksekusi saja, ngak usah datangi ketua Partai Golkar untuk bicarakan ini," ujar Abduh Zen menyindir Mendikbud Mohammad Nuh yang meloby Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie agar mendukung kurikulum 2013.
Dalam rencana perubahan kurikulum 2013 ini, dirinya hanya melihat perubahan itu hanya pada pengurangan mata pelajaran dan penambahan jam belajar. Sedangkan untuk implementaya nanti,a yakin tidak akan ada perubahan signifikan.
"Dalam kurikulum ini ada pemaksaan, pendidikan karakter, dan pendidikan untuk bersaing. Akan menjadi persaingan sulit, antara kompetensi inti dan dasar, akan sulit bagi guru menerapkannya," jelasnya.
Kalaupun kurikulum tetap diubah, menurut dia persiapannya tidak bisa singkat seperti sekarang ini. Karena dirinya melihat perubahan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang saat ini dijalankan bukan sesuatu yang mendesak. Kalau tetap dipaksakan juga tidak akan mengubah apa-apa.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Praktisi pendidikan dari Universitas Paramadina, Prof. Mohammad Abduh Zen mengkritisi habis-habisan kurikulum pendidikan nasional tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas
- Character Building FK UNDIP Bangkitkan Semangat dan Karakter Generasi Emas
- Kemendikdasmen Percepat Penyaluran BOSP 2025 di 423.080 Sekolah, Sebegini Anggarannya