Pendidikan Non Formal Segera Diakreditasi
Senin, 19 Desember 2011 – 17:56 WIB

Pendidikan Non Formal Segera Diakreditasi
Lokakarya akan membahas empat topik. Yakni perkembangan permasalahan dan tantangan akeditasi pendidikan non formal, penetapan standar nasional dalam pelaksanaan akreditasi satuan program pendidikan non formal, harmonisasi pelaksanaan akreditasi dengn pelaksanaan penilaian kinerja. Terakhir, peran pemerintah propindi dalam pembentukan panitia Ad Hoc akreditasi pendidikan non formal.
Baca Juga:
Mantan Rektor Universitas Andalas ini mengatakan, sarana dan prasarana pendikan non formal dan informal bukanlan menjadi suatu ukuran. Akan tetapi, mutu dan kualitas pendidikan dan tenaga pendidiknya.
“Terihat di Nigeria, ada SMA itu bangkunya masih seperti di SD di Indonesia. Tetapi, ketika tamat langsung bisa diterima di universitas di Amerika. Artinya,mereka lebih mengutamakan mutu kualitas pendidikannya,” tukasnya.
Musliar menambahkan, para penyelenggara satuan pendidikan non formal dan informal diimbau jangan hanya mencari untung besar. Karena, lembaga non formal itu dibeli oleh masyarakat. Misalnya,seperti kursus bahasa inggris, menjahit, mengetik, computer.
JAKARTA - Maraknya satuan pendidikan non formal dan informal yang tidak memenuhi syarat dan standar kualitas pendidikan, mengudang reaksi keras pemerintah.
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025