Pendidikan Pancasila tak Cukup Disisipkan
Selasa, 02 Oktober 2012 – 07:29 WIB

Pendidikan Pancasila tak Cukup Disisipkan
JAKARTA - Latar belakang dihidupkannya lagi pendidikan pancasila ini adalah inisiatif dari pemerintah dan DPR melihat fenomena bangsa saat ini. Identitas karakter bangsa sudah mulai tidak jelas. Mendikbud Muhammad Nuh menuturkan, supaya bangsa ini tidak semakin jauh meninggalkan pancasila, maka pendidikan pancasila mendesak untuk dihidupkan lagi. Pendidikan Pancasila ternyata tidak cukup hanya disisipkan dalam mata pelajaran lainnya. Seperti matematika, IPA, maupun IPS.
Diantara bentuknya adalah, rakyat Indonesia gampang bertengkar antar sesama. Pertengkaran ini dinilai menjadi pengingkaran terhadap nilai-nilai dalam sila ketiga; persatuan Indonesia.
Baca Juga:
Pengingkaran nilai-nilai pancasila berikutnya adalah, rentannya perpecahan konflik antar umat beragama di Indonesia. Padahal, sila pertama sudah mengamatkan bahwa, Indonesia didasarkan pada ketuhanan yang maha esa. Kesenjangan ekonomi yang cukup tajam di republik ini, juga dinilai tidak sejalan dengan butir sila kelima; keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga:
JAKARTA - Latar belakang dihidupkannya lagi pendidikan pancasila ini adalah inisiatif dari pemerintah dan DPR melihat fenomena bangsa saat ini. Identitas
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025