Pendidikan Pancasila tak Cukup Disisipkan
Selasa, 02 Oktober 2012 – 07:29 WIB

Pendidikan Pancasila tak Cukup Disisipkan
Rencana pemerintah menghidupkan kembali pendidikan pancasila disambut baik oleh kalangan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Ketua Umum PB PGRI Sulistyo menuturkan, setelah reformasi berjalan di negeri ini, nilai-nilai pancasila terkesan diabaikan. Terutama di dunia pendidikan.
Baca Juga:
"Sekarang ini sudah masuk siklus pemerintah merindukan kembali falsafah pancasila yang mulai pudar," kata dia. Sulistyo mengamati, setiap kali bangsa ini mengalami persoalan hingga masuk dalam tahap krisis, pemerintah selalu mendekat lagi kepada pancasila.
Menurut pria yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu, saat ini bangsa Indonesia sudah mengalami krisis moral, krisis tanggung jawab, dan krisis budi pekerti. "Jadi wajar jika pendidikan pancasila akan dimunculkan lagi dalam pendidikan," ucap dia.
Sulistyo berharap, upaya menghidupkan lagi pendidikan pancasila dalam revisi kurikulum pendidikan ini tidak didasari misi politik rezim pemerintah yang saat ini sedang berkuasa. Dia mengingatkan jika setiap revisi kurikulum idealnya didasari kepentingan membuat peserta didik menjadi bermartabat.
JAKARTA - Latar belakang dihidupkannya lagi pendidikan pancasila ini adalah inisiatif dari pemerintah dan DPR melihat fenomena bangsa saat ini. Identitas
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025