Pendidikan Polisi Singkat, Wakapolri Sebut Karena Anggaran Cekak
jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri menganggap bentrok antara Brimob dengan Sabhara di Jawa Tengah beberapa hari lalu tak terlepas dari singkatnya waktu yang dimiliki untuk mengubah perilaku para calon anggota polisi. Saat ini waktu yang dimiliki hanya 7 bulan.
"Kami hanya punya waktu tujuh bulan mendidik perangai, reputasi dan kredibilitasnya," kata Nanan di Jakarta, Jumat (26/7). Menurutnya itu adalah waktu yang benar-benar singkat dan mengakui tidak semuanya bisa berhasil dididik dengan baik.
Menurut Nanan, apabila calon polisi memiliki latarbelakang agama yang bagus maka dia akan menjadi polisi yang top. Tapi begitu pula sebaliknya. Namun jenderal bintang tiga itu menegaskan tidak semua polisi berperilaku tidak baik.
"Tapi kalau ada dua-tiga orang yang membuat masalah, itu akan memalukan kepolisian. Makanya kami koreksi diri, bagaimana pendidikan dan bagaiman di lapangan, serta peran para leader di semua level," jelasnya.
Terkait berbagai persoalan di internal Polri saat ini, Wakapolri mengaku akan mengevalusasi peran para komandan dan pemimpin di level unit seperti Kanit hingga Kapolsek. Termasuk peran para komandan Brimob dan Sabhara.
"Harusnya mereka (personil) diajarkan tentang leadership di semua level. Kita maunya pendidikan (polisi) 11 bulan tapi anggarannya gak ada. Jadi dikurangi menjadi tujuh bulan," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Mabes Polri menganggap bentrok antara Brimob dengan Sabhara di Jawa Tengah beberapa hari lalu tak terlepas dari singkatnya waktu yang dimiliki
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?