Pendidikan Seksual Masih Dianggap Tabu di Indonesia
jpnn.com - JAKARTA – Pendidikan seksual terhadap anak masih menjadi barang langka di Indonesia. Pasalnya, seks masih dianggap tabu untuk dibicarakan.
Hal itu membuat anak secara diam-diam mencoba mencari tahu sendiri tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan internet.
“Alhasil, anak yang belum paham konsekuensi aktivitas seksual yang mereka lakukan itu menjadi rentan terperosok dalam pergaulan seksual bebas bahkan menjadi korban eksploitasi seksual orang dewasa,” kata Koordinator Presidium Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Agung Sedayu di kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu (21/2).
Salah satu aktivis alumni PPMI, Evy Rachmawati menilai, pendidikan seksual kepada anak penting untuk diberikan. Sebab, hal itu bisa menghindarkan anak dari pelecehan seksual.
“Pendidikan seksualitas mengajarkan anak mengenali tubuh mereka. Dengan mengenai tubuh dan seksualitas, anak bisa mengenali tanda-tanda pelecehan seksual seperti meraba bagian tubuhnya, sehingga bisa menghindarinya,” ungkap Evy.(gil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan