Pendidikan Vokasi Kemenperin Masih Dibuka, Buruan Daftar
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) memberi kesempatan kepada lulusan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah Kejuruan se-Indonesia, untuk menjadi mahasiswa baru.
Pendaftaran dibuka juga bagi lulusan Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah untuk menjadi siswa SMK Kemenperin.
Pendaftaran pendidikan vokasi tersebut, ditutup pada 20 Mei 2022.
Penerimaan dilakukan melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) 2022, yang diresmikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, pada 14 April 2022.
“Pendaftaran JARVIS dimulai dari 11 April sampai 20 Mei 2022. Hingga 14 Mei 2022, tercatat pendaftar JARVIS Bersama Politeknik dan Akademi Komunitas sebanyak 6.833 orang serta sebanyak 1.280 orang pada JARVIS SMK. Bagi yang belum mendaftar, dipersilakan. Mumpung belum ditutup,” seru Kepala BPSDMI Arus Gunawan dalam keterangan tertulisnya.
JARVIS merupakan platform inovasi BPSDMI Kemenperin, yang digunakan untuk melakukan proses seleksi penerimaan siswa dan mahasiswa baru secara daring pada seluruh unit pendidikan di bawah naungan Kemenperin, yakni sepuluh Politeknik, dua Akademi Komunitas, dan sembilan SMK.
Pada JARVIS 2022, Politeknik dan Akademi Komunitas Kemenperin menargetkan menjaring 3.877 mahasiswa baru yang termasuk di dalamnya adalah 498 mahasiswa dengan bebas biaya kuliah, terdiri atas 96 mahasiswa pada Politeknik Industri Logam Morowali, 120 mahasiswa pada Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, 72 mahasiswa pada Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng, dan 210 mahasiswa pada Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta. Sedangkan untuk SMK, Kemenperin akan menampung sebanyak 2.537 siswa di SMK-SMAK/SMTI Kemenperin.
Menurut Arus, seluruh unit pendidikan vokasi industri Kemenperin yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi yang bermitra dengan industri penggunanya.
Pendaftaran dibuka juga bagi lulusan Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah untuk menjadi siswa SMK Kemenperin.
- Majelis Masyayikh Dorong Penghapusan Dikotomi & Diskriminasi Lulusan Pesantren
- Mbak Rerie Sebut Permasalahan di Sektor Pendidikan Harus Diurai dari Hulu Hingga Hilir
- Siswa-siswi SWA Bangun 10 Rumah untuk Keluarga Tidak Mampu, Keren
- Apple Berencana Bangun Pabrik di Bandung, Kemenperin: Kami Sudah Menghubungi, Tetapi
- Apple Disebut Bisa Bangun Pabrik di Indonesia, Asalkan
- Achieva Edu, Platform Lead Generation AI Pertama untuk Sektor Pendidikan