Pendiri Microsoft Temukan Bangkai Kapal Perang Melegenda milik Jepang
jpnn.com - SALAH seorang pendiri Microsoft, Paul Allen mengumumkan telah menemukan bangkai kapal perang Jepang yang melegenda, Musashi...
Di tahun 1944, Musashi adalah kapal perang milik kekaisaran Jepang yang sangat disegani. Musashi adalah kapal kedua dari kapal perang kelas Yamato, kelas kebanggaan angkatan laut kekaisaran Jepang (IJN).
Bersama Yamato, Musashi merupakan kapal tempur terbesar dan terberat yang pernah dibangun. Berat kapal dengan muatan penuh 72.800 ton, dan dipersenjatai dengan sembilam meriam utama kaliber 46 cm (18,1 inci).
Dari sejarahnya, Musashi ditenggelamkan oleh pasukan sekutu dalam Pertempuran Teluk Leyte (Filipina), di bulan Oktober tahun 1944. Pertempuran yang satu ini, disebut-sebut merupakan peperangan di laut yang terbesar selama Perang Dunia II.
Setelah itu, kapal kebanggaan Jepang itu menjadi misteri, hingga awal Maret ini, Allen dan tim risetnya menemukan bangkai Musashi, setengah mil di bawah permukaan Laut Sibuyan, Filipina.
Dilansir dari The Telegraph, Rabu (4/3), Allen mengatakan bahwa dia sudah melakukan riset dengan kapal superyacht M/Y Octopus selama delapan tahun terakhir ini.
Dan, selama akhir pekan terakhir kemarin di Laut Sibuyan, mimpi mereka menjadi nyata.
"Saya merasa terhormat bisa menemukan kapal penting dalam sejarah angkatan laut dunia. Dan saya akan menghormati memori dari keberanian yang luar biasa dari orang-orang yang bertugas di atas kapal ini," kata Allen.
SALAH seorang pendiri Microsoft, Paul Allen mengumumkan telah menemukan bangkai kapal perang Jepang yang melegenda, Musashi... Di tahun 1944, Musashi
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
- Penyelidikan Soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Dimulai
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara