Pendiri Yayasan AIS Laporkan Para Pengurus ke Polda Metro Jaya, Ini Kasusnya

Menurut Arie dan Ngurah, kliennya pernah diaturkan pertemuan dengan seseorang berinisial RS oleh para pengurus Yayasan AIS tersebut jauh-jauh hari sebelum terjadi perubahan susunan pembina dan pengurus AIS untuk melakukan penawaran penjualan Yayasan terhadap RS yang diduga seorang pengusaha di bidang IT dan Properti.
Saat itu, menurut Arie dan Ngurah, kliennya menolak pengalihan kepengurusan yayasan kepada RS karena tidak ingin yayasan pendidikan yang telah dibangunnya berubah tujuan dari yayasan edukasi menjadi yayasan yang komersil dan mencari keuntungan.
Saat pertemuan tersebut, RS menawarkan untuk membeli yayasan sebesar 10 juta dolar AS, tetapi Penny dan Derek Robertson menolak penjualan Yayasan AIS.
Setelah penolakan tersebut, kedua kliennya secara sepihak dilengserkan dari posisi pembina oleh AS dan RK selaku pengurus, lalu di dalam kepengurusan Yayasan AIS, RS dimasukan sebagai pembinan Yayasan melalui rapat perubahan Yayasan dengan melanggar aturan yang berlaku.
Lain dari pada itu, RS ini beserta keluarga dan orang kepercayaannya berinisial DG alias IG masuk sebagai pembina dan pengurus baru di dalam akta Yayasan AIS.
"Jadi menurut kami, sudah terjadi dugaan tindak pidana pemufakatan jahat dan pemalsuan keterangan pada akta autentik oleh pengurus AIS dan notaris," terang Arie dan Ngurah.
Terkait hal ini, kata Arie dan Ngurah, pihak kliennya juga tengah melaporkan dugaan tindak pidana penggelapan dana yayasan dan dugaan tindak pidana pencucian uang atau TPPU yang diduga dilakukan oleh para pembina dan pengurus serta melibatkan manajer keuangan Yayasan AIS berinisial AC ke Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Agung RI.
Dugaan pidana tersebut berawal dari temuan berupa pendirian dua Perseroan bernama PT. AIS Technology Asia dan PT. AIS Property Asia. Dua PT ini sahamnya dimiliki oleh Yayasan AIS lebih dari 25 persen dan dalam susunan pengurus atau direksinya terdapat para pengurus dan manajer AIS.
Seorang WNA bernama Penny Robertson, pendiri Yayasan Australia Independent School (AIS) di Jakarta melaporkan para pengurus Yayasan AIS ke polisi.
- Sopir Asal Mura Gelapkan Uang Hasil Jual Ayam di Tempat Kerja, Uangnya Dipakai Judi Slot
- Eks Ketua Demokrat Riau Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Kasusnya
- Polisi Ungkap Penipuan Berkedok Arisan di Cimahi, Kerugian Korban Capai Rp 400 juta
- Dilaporkan Cucu Terkait Warisan, Ratna Sarumpaet Merespons Begini
- Polda Lampung Ciduk Pelaku Penggelapan yang Rugikan Korban Hingga Rp 10 Miliar
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso