Pendirian Sekolah Dhuafa Dianggap Mendesak
Selasa, 04 Oktober 2011 – 09:28 WIB
PURWOKERTO - Ribuan lulusan SMP yang mandeg sekolah terus menjadi perhatian kalangan peduli pendidikan di Kabupaten Banyumas. Upaya mencari solusi terus dilakukan, antara lain perlunya dibangun sekolah dhuafa, yang dikhususkan bagi siswa dari kalangan tidak mampu.
"Kalau mungkin, pemerintah bisa mendirikan sekolah Dhuafa bagi siswa, seperti di Kabupaten Purbalingga, " ujar Ketua PGRI Banyumas, Drs Takdir Widagdo SH, seperti diberitakan Radar Banyumas (Grup JPNN).
Dewan Pendidikan Banyumas, melalui sekretarisnya, Drs Tri Joko Heranto, juga mengajukan alternatif solusi. Menurutnya, selain pendirian sekolah dhuafa, pendirian sekolah di lokasi yang tepat atau wilayah yang merupakan kantong siswa mandeg sekolah, juga bisa menjadi solusi lainnya.
"Jumlah sekolah sudah memadai, yakni satu sekolah berbanding 40 hingga 48 siswa. Problemnya, sekolah ini tidak berada dio lokasi tepat," katanya.
PURWOKERTO - Ribuan lulusan SMP yang mandeg sekolah terus menjadi perhatian kalangan peduli pendidikan di Kabupaten Banyumas. Upaya mencari solusi
BERITA TERKAIT
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional
- Gelar Perayaan Natal 2024, Untar: Simbol untuk Menciptakan Kebersamaan
- IGC Perkenalkan Pendidikan Karakter Melalui Program Makanan Bergizi di Sekolah