Pendirian Sekolah Dhuafa Dianggap Mendesak
Selasa, 04 Oktober 2011 – 09:28 WIB

Pendirian Sekolah Dhuafa Dianggap Mendesak
Menanggapi usulan itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dindik Banyumas, H Apenk Sunarta MPd mengatakan, oal pendirian sekolah atau gagasan tersebut, itu menjadi kebijakan pemerintah pusat. "Pusat yang menyelenggarakan sekolah, dan perlu dipahami bahwa banyak keterbatasan," kata Apenk.
Baca Juga:
Namun, Apenk mengatakan, tidak menutup kemungkinan bisa juga didirikan sekolah dengan biaya terjangkau. Disiinggung soal fenomena ribuan siswa SMP mandeg, Apenk menyebut beberapa faktor yang selama ini menjadi penyebab. Selain karena masalah ekonomi, juga karena faktor budaya atau adat, pilihan orang tua, hingga fanatik agama.
Soal tudingan yang menyatakan dinas selama ini terlalu menganaktirikan sekolah swasta, hal itu langsung dibantah Apenk. Kata dia, perhatian dinas baik pada sekolah swasta maupun negeri, setara.
"Tidak ada perbedaan perhatian. Sama-sama diberi perhatian penuh," tegasnya. Justru, lanjut Apenk, dinas selama ini malah mendorong sekolah swasta agar lebih berkembang lantaran terbatasnya jumlah sekolah negeri di Banyumas. Sehingga sekolah swasta mempunyai kualitas imbang dengan negeri.
PURWOKERTO - Ribuan lulusan SMP yang mandeg sekolah terus menjadi perhatian kalangan peduli pendidikan di Kabupaten Banyumas. Upaya mencari solusi
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025