Penduduk Indonesia Surplus 4 Juta Jiwa
Hasil Sensus Diumumkan SBY 16 Agustus
Rabu, 04 Agustus 2010 – 06:36 WIB
JAKARTA - Hasil Sensus Penduduk 2010 baru akan diumumkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 16 Agustus mendatang. Namun, bocoran data yang diterima Jawa Pos mengindikasikan, pertumbuhan penduduk di Indonesia kini menjadi 238 juta jiwa. Padahal, target pemerintah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menyebutkan, angka maksimal pertambahan penduduk adalah 234 juta jiwa. Berdasarkan sensus, Rusman menyatakan jumlah laki-laki masih terbanyak dibandingkan perempuan. Rasio perbandingan yang terbaru di Indonesia menyebutkan, setiap 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Sedangkan data tiap provinsi berbeda-beda bergantung dari karakteristik daerah masing-masing.
"Surplus" 4 juta orang tersebut bukan kabar yang baik bagi keuangan dan perekonomian negara. Dalam periode 10 tahun sejak sensus penduduk terakhir kali dilakukan pada 2005, penduduk RI bertambah 33 juta orang. Artinya, rata-rata tiap tahun, pertambahan penduduk mencapai 3,3 juta jiwa atau setara dengan 275 ribu orang per bulan. "Penghitungan itu masih ada pada tahap akhir dan secara resminya nanti akan diumumkan langsung oleh Presiden," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan kepada Jawa Pos di Jakarta, Senin (3/8).
Baca Juga:
Dari segi pertumbuhan, menurut Rusman, apa yang terjadi di Indonesia masuk dalam kategori kritis. Karena pertambahan jumlah ini yang tertinggi sejak sensus penduduk di era orde baru dilakukan pada 1961. Waktu itu jumlah penduduk Indonesia hanya 97juta jiwa. Dalam periode 49 tahun setelahnya jumlah penduduk membengkak hampir tiga kali lipat menjadi 238 juta pada 2010.
Baca Juga:
JAKARTA - Hasil Sensus Penduduk 2010 baru akan diumumkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 16 Agustus mendatang. Namun, bocoran data yang
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat