Penduduk Miskin Ekstrem di NTB Mencapai 1,8 Juta Jiwa? Begini Faktanya

jpnn.com, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengklarifikasi informasi yang beredar tentang jumlah penduduk miskin ekstrem di NTB yang mencapai 1,8 juta jiwa lebih.
Penjelasan disampaikan oleh Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi bersama pejabat BPS NTB pada Senin (2/1) kemarin.
Lalu Gita menjelaskan angka 1,8 juta itu merupakan program kebijakan Pemerintah Pusat untuk menghapus kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2024, melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022.
Sebagai bentuk implementasi kebijakan tersebut, pihaknya melalui Bappeda NTB telah melaksanakan rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan di NTB.
Adapun hasilnya akan berorientasi untuk mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta menghilangkan kantong kemiskinan.
"Pemprov NTB melalui Bappeda bekerja sama dengan BPS dan BKKBN NTB akan melakukan verifikasi dan validasi terhadap basis data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebanyak 1,8 juta jiwa," kata Lalu Gita.
Dengan adanya kegiatan verifikasi dan validasi tersebut, akan diketahui tingkat kesejahteraan masyarakat disertai dengan informasi by name by address.
Dengan begitu intervensi program untuk menghapus kemiskinan betul-betul tepat sasaran.
Pemprov NTB bersama BPS setempat mengklarifikasi soal jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 1,8 juta jiwa lebih. Begini fakta sebenarnya.
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Panen Raya Beras 2025 Diprediksi 13,95 Juta Ton, Terbanyak Sejak 7 Tahun Terakhir
- Deflasi Tahunan Kembali Terjadi sejak Maret 2000, Daya Beli Masyarakat Aman?
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Dalami Korupsi Shelter Tsunami NTB, Waskita Karya Berpotensi Jadi Tersangka Korporasi