Penduduk Sementara yang Ingin Beli Rumah di Hobart Terhambat Biaya Tambahan yang Tinggi
"Saya sudah menganggap Australia seperti kampung sendiri, namun saya merasa bukan warga negara kelas satu di sini," ujar Rahman kepada ABC.
Rahman tiba di Hobart sebagai insinyur setelah disponsori oleh negara bagian itu melalui program Visa Pekerja Terampil sekitar dua setengah tahun lalu.
"Jujur saja saya merasa seperti mimpi saat itu," katanya.
Sebelum pindah ke Tasmania, Rahman bekerja sebagai pekerja kemanusiaan, membangun sekolah, rumah sakit, sarana air bersih dan fasilitas pendukung kebersihan di Afghanistan, Kenya, Sierra Leone, Yaman dan Solomon Islands.
Atas desakan anak-anaknya, keluarga ini pun akhirnya memutuskan menetap di Hobart.
"Anak kedua saya mulai menanyakan, bahasa apa yang harus dia pelajari," katanya.
"Kami punya teman di sekolah di suatu negara, kemudian harus pindah lagi ke negara lain," kata Rahman mengutip keluhan anaknya.
"Saat itu saya sadar betapa perlunya hidup secara stabil sehingga anak-anak kami bisa fokus dengan pendidikannya," ujarnya.
Kenapa ada biaya tambahan bagi mereka yang bukan warga negara atau penduduk tetap di Australia? Ini penjelasan dan pengalaman para pendatang yang mau beli rumah di Australia
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan