Pendukung Boediono Unjuk Rasa di Depan Tipikor
jpnn.com - JAKARTA--Ratusan orang yang tergabung dalam kelompok Gerakan Kami Percaya Boediono, berunjuk rasa di depan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Jumat (9/5).
Massa tersebut memberikan dukungan moril kepada Boediono yang sedang bersaksi untuk terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Budi Mulya.
Suara teriakan para pendukung Boediono ini terdengar hingga lantai 1 tempat Boediono bersaksi.
Susetyo Raharjo, koordinator lapangan aksi, mengatakan mereka percaya apa yang dilakukan Boediono saat memberikan persetujuan dana talangan bail out (dana talangan) Bank Century adalah hal yang benar.
"Kebijakan penyelamatan Bank Century adalah murni kebijakan. Pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek kepada lembaga keuangan yang membutuhkan merupakan kewenangan Bank Indonesia sebagai lender of the last resort. Hal itu pun diatur dalam undang-undang," seru Sesetyo dalam orasinya.
Sesetyo mengaku saat pemberian FPJP itu krisis sedang terjadi yang espisentrumnya berada di Amerika Serikat. Pemerintah kemudian membuat kebijakan tiga peraturan pengganti undang-undang untuk menanggulangi resiko. Misalnya menaikkan simpanan nasabah yang asalnya Rp 100 juta menjadi Rp 2 miliar.
"Ditutupnya Bank Century bisa mengakibatkan 'rush' besar-besaran dari pada nasabah. Selain itu efek domino yang ditimbulkan karena pada saat itu pasar uang antar bank sangat ketat dan bank-bank mengalami kesulitan likuiditas," kata dia.
Sesetyo pun menilai dana sebesar Rp 6,7 triliun adalah wajar mengingat saat itu Bank Century (dulu namanya Bank Mutiara) 99,99 persen sahamnya kepemilikannya berada di LPS.
JAKARTA--Ratusan orang yang tergabung dalam kelompok Gerakan Kami Percaya Boediono, berunjuk rasa di depan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor),
- Warga Diimbau Waspada, Gunung Lewotobi Kembali Erupsi
- Ketum Ajak Alumni Pesantren Persis Gaungkan Kolaborasi dan Silaturahmi
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik