Pendukung Caleg di Nduga Saling Serang Menggunakan Panah, Lihat
jpnn.com, NDUGA - Bantrok antarmassa pendukung calon legislatif (caleg) kembali terjadi di Nduga, Papua Pegunungan, Senin (4/3) pagi.
Kapolres Nduga AKBP V.J. Parapaga mengatakan bentrok itu terjadi karena masalah pembagian suara yang belum terselesaikan.
Bentrokan pertama terjadi pada 15 Februari 2024 lalu, kemudian berlanjut pada 16 Februari.
"Bentrok itu buntut perselisihan terkait kesepakatan pembagian suara pemilu," ujarnya.
Setelah aksi saling serang, kata Kapolres, beberapa warga terluka akibat terkena panah.
"Untuk jumlah korban kami masij data," ucapnya.
Saat ini situasi Kenyam, ibu kota Nduga berangsur-angsur kondusif pascaaksi saling serang pendukung caleg.
Hingga saat ini aparat gabungan juga disiagakan di kawasan itu guna mengantisipasi aksi susulan.
"Anggota sudah berjaga di beberapa titik, hal itu untuk mengantisipasi aksi saling serang kembali terjadi," beber Kapolres. (mcr30/jpnn.com)
Gegara pembagian suara yang belum terselesaikan, dua kelompok pendukung caleg di Nduga, Papua Pegunungan saling serang menggunakan panah.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji
- Soal Bentrokan di Rempang, Kompolnas Awasi Kerja Polisi
- Ini Penjelasan Polisi soal Bentrok di Rempang
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Pemilih Dijatuhi Sanksi Jika tak Memilih? Pakar Bilang Begini
- Bentrok Antar-Massa Pendukung Paslon, 40 Rumah Dibakar , 94 Orang Terkena Panah
- Fenomena Populisme Digital di Indonesia Sejalan dengan Kemajuan Internet